Fungsi Umum Teori Belajar
:
FUNGSI
|
CONTOH
|
Sebagai
kerangka riset.
|
Saya
teringat sewaktu masih duduk di bangku SD. Mulai dari kelas 1, setiap nilai
rapor semester yang saya dapatkan akan dikalikan dengan sejumlah uang yang
nantinya akan langsung dimasukkan ke tabungan. Prinsip pemberian
reinforcement ini memberikan saya semangat belajar tetapi bukan semata-mata
hanya karena untuk mendapatkan uang tersebut. Berkat pengumpulan tabungan semasa
sekolah, saya dapat membeli sebuah Piano Clavinova.
|
Memberikan
kerangka organisasi untuk item – item informasi.
|
Membuat
singkatan – singkatan tabel rumus kimia yang menarik untuk mudah diingat. Entah
itu menjadi sebuah nama kota, tempat favorit atau bahkan nama sang gebetan
pada masa-masa puber di SMA dulu (semoga yang bersangkutan tidak membaca postingan
ini… Amin..).
|
Mengidentifikasi
sifat dari peristiwa yang kompleks.
|
“Ma,
santa clause itu datangnya darimana ya? Kok bisa ngasi kado buat anak-anak di
malam natal?” suatu kali saya menemukan sebuah kado yang cantik di bawah
tempat tidur dan isinya adalah baju yang saya ingini saat itu. Mama bilang
itu adalah hadiah dari santa clause. Semakin besar, saya semakin tahu bahwa
santa claus itu sebenarnya hanya dongen dari luar negeri (bukan Indonesia
pastinya hahaha) yang masuk ke dalam rumah melalui cerobong asap, naik kereta
rusa dan memberikan kejutan hadiah kepada anak-anak yang baik dan pintar.
|
Mereorganisasi
pengalaman sebelumnya.
|
Kata
orangtua saya, sewaktu masih TK saya selalu bisa mengikuti anak-anak yang
tampil di siaran TV. Lenggak-lenggok, cara bernyanyi, bahwa bernyanyi itu
harus senyum dan menghadap kepada penonton dan yang pasti tidak pernah fals
dalam bernyanyi. Yaa.. dari sinilah awal bakat bermusik dan bernyanyi saya muncul
dimana mama dan papa langsung memasukkan saya ke les musik.
|
Bertindak
sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.
|
Setiap
hari sejak saya kecil (dari mulai awal bisa mengunyah sepertinya.. :D ) papa
selalu membawakan makanan dari pesawat. Biasa.. kalau sudah pesawat terakhir,
ada saja makanan yang dibawa misalnya sosis, eskrim, mie goreng, omelet, dll
dan semuanya saya suka. Jadi setiap papa pulang kerja, saya langsung membuka
pintu mobil, mengambil makanan dan melahapnya sampai habis.
|
Penjelasan Gambar 1.1
¦ Perspektif
Behavioris
Prinsip behavioris yang berkaitan dengan
adanya arti penting dari sebuah penguatan (reinforcement) dalam proses belajar.
dalam hal ini, perilaku belajar yang baik menghasilkan nilai yang bagus akan
diberi reinforcement berupa tabungan (Fungsi Umum I). Merasa senang setiap kali
papa pulang bekerja membawakan makanan yang saya suka, merupakan contoh dari classical conditioning dimana adanya
Unconditional Stimulus yang mirip dengan Conditional
Stimulus menghasilkan Conditional
Response.
¦ Perspektif
Kognitif
Persepektif Kognitif terdapat pada Teori
Gestalt, Pemrosesan Informasi dan Model motivasional. Saya termotivasi untuk
membuat singkatan – singkatan menarik dari rumus kimia agar mudah diingat dan
alhasil memudahkan saya setiap kali ujian.
¦
Perspektif Interaksionis
Teori kognitif sosial Bandura dalam hal modelling dianggap sebagai peniruan
langsung atas perilaku yang diamati dan menjelaskan fenomena lain yang
tertunda. Mengikuti penampilan anak – anak bernyanyi di TV dengan selalu baik
dan tidak fals membuat orangtua saya menyadari bahwa saya berbakat dalam bidang musik.
¦ Teori
Perkembangan Interaksionis
Teori kultural-historis Vygotsky
mengemukakan tentang hubungan antara kultur dan perkembangan individual, bentuk
memori dalam sejarah masyarakat dan individu yang mengeneralisasikan informasi
secara berbeda. Kultur yang berbeda menunjukkan jenis pertumbuhan kognitif yang
berbeda pula. Dongeng menjadi salah satu budaya bagi sebuah negara. Sewaktu
kecil, saya mengeneralisasikan santa clause adalah seseorang yang datang setiap
malam natal dengan kereta rusa dan turun dari cerobong asap. Hal ini tidak
mungkin tirade di Indonesia yang pada kenyataannya tidak memiliki musim dingin
dan rumah yang bercerobong asap.