Kamis, 25 Februari 2010

Ubiquitous Computing featuring E-Learning; tugas2

~ Ubiquitous Computing


a) Pengertian

Istilah ubiquitous computing pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut. Istilah ini kemudian tersebar lebih luas lagi setelah Weiser mempublikasikannya pada artikelnya yang berjudul ”The Computer of the 21st Century” di jurnal Scientific American terbitan September 1991.

Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user

Jika diterjemahkan secara sederhana, ubiquitous computing dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin.

Terminologi komputer dalam dunia ubiquitous computing tidak terbatas pada sebuah PC, notebook, ataupun PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikian natural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubiquitous computing devices tidak akan merasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.

Latar belakang : berasal dari sejumlah pengamatan dan studi di PARC terhadap PC, bentuk komputer yang paling dikenal luas oleh masyarakat. PC yang mempunyai kegunaan dan manfaat demikian besar ternyata justru seringkali menghabiskan sumberdaya dan waktu bagi penggunanya, karena penggunanya harus tetap berkonsentrasi pada unit yang mereka gunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, PC justru membuat mereka terisolasi dari aktifitas lainnya, PC justru menambah beban untuk tetap menjaga konsentrasi dan fokus pemikiran kita pada sang alat.

b) Aspek-aspek pendukung Ubiquitous Computing

* Natural Interfaces : penggunaan aspek-aspek alami sebagai cara untuk memanipulasi data.

* Context Aware Computing : cabang dari ilmu komputer yang memandang suatu proses komputasi tidak hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah obyek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar obyek tersebut.

* Micro-nano technology


~ E – Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.

Beberapa hal mengenai E-Learning :

• Pembelajaran dengan perangkat komputer : Pada umumnya perangkat

dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal.

• Pembelajaran jarak jauh : Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

• Pembelajaran formal vs. informal : E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait.

• Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.


~ Ubiqitous Computing + E-Learning

Perangkat baru ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid ketimbang komputer desktop biasanya. Dipasangkan dengan jaringan yang efisien dan praktis, siswa dapat membawanya ke mana saja untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas dan dapat dibawa pulang bahkan dapat dimasukkan dalam kantong kecil sekalipun. Misalnya, siswa tidak perlu lagi direpotkan dengan membawa laptop atau notebook untuk melihat pemberian tugas yang diberikan. Dengan adanya aplikasi Ubiquitous Computing yang memliki cara kerja hardware seperti cara kerja media yang sama dengan bentuk yang praktis. Alat –alat seperti monitor, keyboard, dan Mouse, memberikan tingkat efisiensi yang baik.


Daftar Pustaka

Santrock, John W.2004.Psikologi Pendidikan.Kencana.Jakarta

Munir.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Alfabeta.Bandung


26 Februari 2010

Sarah Y Situmorang

091301078

Kamis, 11 Februari 2010

Penggunaan Internet di Kelas ; tugas 1

Berikut ini adalah cara efektif untuk menggunakan Internet di dalam kelas :

1. Membantu menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan.

Internet punya database informasi besar tentang berbagai topik yang diorganisasaikan dalam banyak cara yang berbeda. Saat murid mengeksplorasi sumber – sumber internet, mereka bisa menempatkan sendiri karya mereka dalam riset dengan menyusun proyek yang mengintegrasikan informasi dari beragam sumber.

2. Mendorong belajar bersama.

Salah satu cara yang paing efektif untuk menggunakan internet di kelas ialah melalui aktivitas proyek atau tugas untuk kelompok yang kecil. Internet memiliki banyak informasi yang berbeda – beda yang dapat dimanfaatkan kelompok untuk memperbaiki tugas atau penelitian mereka. Salah cara pembelajaran kolaboratif dengan menggunakan internet adalah menyuruh satu kelompok untuk mensurvei suatu topik. Murid dapat menyusun survei sendiri, menempatkannya di internet dan berharap mendapat respons dari sejumlah kalangan di tempat lain di dunia dalam beberapa hari. Mereka lalu mengorganisasikan, menganalisis dan meringkas data dari survei lalu membaginya dengan kelas lain di sluruh dunia.

3. Menggunakan e-mail.

Makin banyak tugas inovatif menggunakan e-mail. Murid juga dapat berkomunikasi satu sama lain. Dalam proyek Global Lab, kelas di seluruh dunia saling terkoneksi dan murid di suatu negara dapat berkomunikasi via e-mail dengan murid di sejumlah negara lainnya. Proyek Global Lab disusun sebagai jaringan laboratorium ilmu pengetahuan.

Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:

1) komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, 2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kalkulator, dsb. 3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, 4) alat-alat musik, 5) alat olah raga, dan 6) bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.

Sebagai seorang pelajar, saya juga mengalami manfaat internet di dalam kelas. Semasa duduk di bangku SMA, sebagian besar murid – murid di sekolah telah mulai memanfaatkan fasilitas WiFi. Mungkin memang tidak semua yang setiap hari membawa laptop atau notebook. Namun dengan mudah dan praktisnya menggunakan handphone mereka (yang daapt mengakses WiFi) dan langsung browsing. Ada yang memanfaatkannya untuk browsing artikel tugas – tugas, dan tidak jarang juga yang menggunakaannya hanya sekedar untuk bermain games online. Hal ini tentu saja tidak patut ditiru.

Sebagian besar lain murid yang telah sering membawa laptop ke sekolah dapat dengan mudah browsing segala sesuatu yang diinginkan. Tidak semua pengajar yang membuka hati dan setuju akan penggunaan internet di kelas ini. Karena sebagian dari mereka menyangka bahwa murid akan membuka hal – hal yang ’aneh’ saat pemebalajaran berlangsung. Namun bagi pengajar yang mengerti dan menganggap internet adalah suatu metode belajar yang mendukung, mereka akan mempersilahkan muri – murid untuk menggunakan laptop sambil belajar. Hal ini masih jarang terjadi di beberapa sekolah. Apalagi masih terdapat pengajar yang belum begitu memahami apa itu internet dan bagaimana cara penggunaannya.

Pada intinya, internet di kelas perlu diterapkan agar pengetahuan murid – murid semakin luas akan dunia yang belum pernah diketahuinya. Dengan demikian, pembelajaran di sekolah dapat lebih diterima dengan sempurna.

Daftar Pustaka

Santrock, John W.2004.Psikologi Pendidikan.Kencana.Jakarta

Munir.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Alfabeta.Bandung

11 Februari 2010

Sarah Y Situmorang

091301078

Tugas Diskusi Kelompok Psikologi Pendidikan


Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa/i yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks TA 2009-2010 harus memiliki e-mail dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena di indonesia medan khususnya?


Menurut kelompok kami , dengan metode pembelajaran seperti ini tentu sangat bermanfaat. Karena begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurangnya segi pembelajaran dalam metode teknologi di Indonesia , pendidikan di Indonesia menjadi tidak seimbang dan tidak maksimal . Padahal seperti yang kita ketahui , bahwasannya Internet merupakan jendela dari informasi dunia .

Dengan menggunakan blog ini , kami menjadi lebih dekat dengan dunia teknologi dan ilmu pengetahuan . Dan tentu saja ini bukan merupakan awal dan akhir dari perkembangan teknologi . Maka itu kami pun juga harus mengikuti situs-situs jaringan sosial lainnya . Sehingga kami dapat mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut .

Tentu saja lebih sangat menyenangkan mengerjakan tugas dan belajar dari blog sperti ini .Karena selain mudah , praktis, tidak membosankan dan hemat biaya . Karena kalau hanya belajar dengan metode pembelajaran yang monoton itu-itu saja memebuat kami pun bosan dan boros . Seperti yang kita ketahui bahwasannya ada beberapa materi dari dosen dan bahan-bahan kuliah lainnya yang menggunakan kertas . Sehingga memperbanyak biaya pengeluaran untuk mengcopy bahan tersebut . Menurut kelompok kami dengan menggunakan blog ini tentu lebih menguntungkan dan menyenangkan . Dan metode pelajaran yang disampaikan lebih maksimal . Karena maju dalam ilmu pengetahuan dan maju dalam ilmu teknologi .


Kelompok :

1. Juliana Khairina Harahap 09.046

2. Juli Theresia Siahaan 09.072

3. Maria Mayangsari Sianturi 09.92

4. Agiska Tarigan 09.060

5. Sarah Situmorang 09.78

Rabu, 03 Februari 2010

perdana :)

Sarah Y Situmorang
09.078
fak. PSIKOLOGI